Kamis, 15 Desember 2011

TEKNIK PEMINDAHAN BIAKAN MIKROBE SECARA ASEPTIK

LAPORAN MIKROBIOLOGI DASAR

 Nama    : Khalida Hanum                                   
 NRP     : C34100070   


Nama asisten/NRP: Panji Cahya M/G84080009
                              Ikra Alma K/G34070065

TEKNIK PEMINDAHAN BIAKAN MIKROBE SECARA ASEPTIK

Hasil Pengamatan


Nutrient Borth (NB)          
  Nutrient Borth & Serratia marcescens     

  Serratia marcescens


Pembahasan
            Praktikan kali ini mengamati bagaimana teknik pemindahan bakteri dari satu wadah ke wadah lain secara aseptic. Dalam hal pengamatan ini memerlukan bahan yaitu 3 tabung nutrient broth (NB, kaldu nutrisi), 1 tabung agar miring nutrient agar (NA, agar nutrient), dan biakan agar miring Serratia marcescens. Pada percobaan pertama membandingkan nutrient borth dengan menghasilkan warna kuning bening. Hal ini membuktikan bahwa praktikan berhasil, karena pada percobaan ini tidak ada patogen yang masuk kedalam larutan nutrient borth. Percobaan kedua yaitu mengamati Serratia marcescens dengan warna yang di dapat pada tabung reaksi adalah merah muda dan keruh.  Pengamatan ini sudah sesuai dengan teori yang di dapat.  Percobaan nutrient broth (NB) dan Serratia marcescens di dapatkan hasil yang sangat berbeda, dan percobaan ini berhasil.
Untuk menjaga keberlangsungan hidup suatu mikroba maka perlu diadakan pemiaraan atau biakan (kultur, culture) mikroba. Kultur tersebut dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama. Guna memperoleh satu spesies saja dalam satu piaraan, maka perlu diadakan suatu piaraan murni (pure culture). Piaraan murni dapat diperoleh dari piaraan campuran (mixed culture) yang biasanya diperoleh dari udara, tanah, kotoran dan lain lain. Setiap laboratorium mikrobiologi umumnya memiliki koleksi berbagai piaraan murni yang disebut dengan piaraan simpanan (stock culture/primary culture). Stock culture ini disimpan dan secara periodik harus dilakukan peremajaan dengan memindahkannya ke media baru yang steril. Media baru ini disebut piaraan turunan (sub culture). Pemindahan kultur ini harus dilakukan dengan cermat menurut teknik aseptik. Teknik aseptik adalah teknik pemindahan mikroba dengan menggunakan alat-alat yang steril serta aturan laboratorium tertentu agar tidak terjadi kontaminasi di dalam kultur tersebut.
Serratia marcescens diketahui dapat mengakibatkan infeksi pada manusia, dengan banyak kuman yang resistan terhadap segala antibiotik misalnya influensa. Serratia marcescens merupakan jenis bakteri yang tergolong Gram negatif berbentuk basil atau bulat lonjong dan beberapa galur membentuk kapsul, Serratia marcescens merupakan mikroorganisme yang memiliki kemampuan bergerak dengan cepat sebab Serratia marcescens mempunyai flagela peritrik, umumnya mikroorganisme ini dapat tumbuh dengan kisaran suhu 50C -400C sedangkan kisaran pH antara 5-9. Koloni Serratia marcescens pada media agar biasa tidak terbedakan pada hari pertama atau hari kedua dan kemudian mungkin berkembang menjadi cembung. Serratia marcescens diketahui berwarna merah pada suhu kamar, sebab bakteri Serratia marcescens ini menghasilkan zat warna merah produksi dari pigmen prodigiosin. Bakteri ini jenis bersifat fakultatif anaerobik yaitu bakteri yang tidak terlalu membutuhkan oksigen (Pelczar dan Chan, 2007).
Teknik aseptik adalah langkah-langkah yang diambil agar dalam percobaan di laboratorium sehingga diperoleh hasil yang akurat. Contoh dengan menghindarkan percobaan dari mikroorganisme yang dapat mengkontaminasi produk sehingga terjadi perubahan yang tidak diingainkan. Teknik aseptik juga berfungsi untuk melindungi diri dari infeksi dan pencemaran lingkungan. Langkah aseptik yang diambil missal dengan menyemprotkan alkohol pada tangan dan mengelap meja percobaan dengan desinfektan sebelum memulai percobaan. Selain itu juga menghindari kontak dengan kontamianan. Teknik aseptic ada dua macam yaitu dengan cara modern (laminar) dan konvensional.  Teknik aseptic yang digunakan pada pengamatan kali ini dengan menggunakan teknik konvensional, dengan cara di bakar kawat lup di bakar di atas pembakaran Bunsen. Sedangkan pada teknik modern dinamakan lamaran. Laminar Air Flow adalah alat sterilisasi yang menggunakan prinsip filtrasi udara dan penggunaan radiasi ultraviolet. Laminar air flow digunakan sebagai tempat untuk melakukan kegiatan laboratorium yang membutuhkan kondisi steril, seperti membuka alat yang telah disterilisasi dan menyiapkan samel mikrobia. Lingkungan dalam laminar air flow disterilisasi dengan 2 cara. Sebelum digunakan, laminar air flow ditutup dan lampu UVR dinyalakan sehingga mikrobia di udara dan permukaan ruang mati, lalu saat bekerja, kondisi udara dijaga stabil dengan filtrasi udara. Komponen laminar air flow antara lain ruang kaca steril yang dilengkapi dengan tutup, filter udara di bagian belakang, lampu UVR di langit-langit ruang, lampu biasa untuk membantu proses kerja, serta panel tombol untuk menyalakan lampu UVR, filter dan lampu biasa.
Kesimpulan
            Teknik pemindahan bakteri dari satu wadah ke wadah yang lain secara aseptic sudah berhasil melakukannya dengan menggunakan percobaan teknik aseptic secara konversional. Sebagai bukti dengan melakukan percobaan membandingkan nutrient borth dan Serratia marcescens, yang menghasilkan warna bening kuning di nutrient borth sedangkan serratia marcescens berwarna kuning keruh.



Daftar Pustaka
            Dwidjoseputro. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Jakarta
Pelezar,chan. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi. UI Press: Jakarta
Singleton dan Sainsbury, 2006. Dictionary of Microbiology and Molecular Biology 3rd Edition.  John Wiley and Sons Inc. Sussex, England.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar