Minggu, 22 Januari 2012

Mengapa Merasa Sayang untuk Berjilbab ?

Merasa sayang untuk berjilbab...??? perasaan seperti ini mungkin masih terselip pada sebagian wanita muslimah kita. padahal hati kecilnya meronta dan tetap ingin di sebut wanita shalihah. Tak dipungkiri bahwa berjilbab memang membutuhkan lebih banyak biaya tambahan. Yakni tambahan uang untuk belanja jilbab dan kain panjang,  wanita-wanita yang enggan berjilbab sedikit banyak karena faktor yang satu ini, di samping karena belum adanya hidayah dari Allah untuk memulai suatu kebaikan. Berbagai kekhawatiran masih tampak bergelayut pada wajah-wajah wanita muslimah yang enggan berjilbab. Hatinya membenarkan bahwa berjilbab adalah perintah  Allah yang wajib dituruti kaum wanita, ia pun merasa berdosa ketika melihat keshalihan dan keanggunan wanita lain dengan kibaran jilbab nya. Namun pada sudut hatinya yang lain, masih merasa banyak yang disayangkan dan dikhawatirkan.Khawatir jilbabnya akan merusak rambut, khawatir tidak bisa bebas bergaul, khawatir kecantikannya berkurang atau merasa kurang pantas dari segi penampilan alias kurang pede, merasa sayang mengeluarkan uang berlebihan untuk belanja jilbab,khawatir tidak ada laki laki yang melirik, takut kelihatan kuno dan ndeso dan berbagai kekhawatiran lainnya yang sama sekali tidak berdasar. Khusus unutk rambut wanita, pada sebagian wanita memang merasa sayang untuk menutupi rambutnya. Bagi wanita rambut adalah mahkota kecantikan. Boleh saja wajah pas-pasan, tetap kalau rambutnya oke maka percaya dirinya pun akan tumbuh. Nah dari situlah makanya wanita merasa sayang untuk menutup aurat mereka yang bernama rambut. Mereka pikir, dengan mengenakan busana lengan panjang saja sudah memenuhi standar busana muslimah.
Jilbab bagi wanita sebenarnya bukan merupakan masalah baru dalam syariat Islam. Dalam syariat-syariat Allah sebelum Islam juga sudah ada ketetapannya. Buktinya adalah ketetapan yang masih tertulis dalam kitab suci yang lain, sekalipun isinya banyak yang diselewengkan. Kita lihat pakaian para biarawati dikalangan Nasrani dinegara manapun, termasuk pula di Barat yang mirip-mirip dengan jilbab dalam Islam. Jadi munculnya pemikiran yang hendak menentang dan mengingkari pakaian jilbab bagi wanita muslimah. Pengingkaran terhadap jilbab (hijab)sama dengan menciptakan celah dalam agama Allah yang diturunkan bagi seluruh manusia sepanjang zaman, yang membawa risalah dari generasi kegenerasi yang lain untuk membangun kehidupan manusia diatas landasan kebenaran, keutamaan dan kebenaran yang hakiki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar